Lhoksukon Underground Bakal Bangkitkan Music Metal


"Meski anak metal, kami bebas narkoba”. Kata itulah yang diucap para personel Band aliran Metal di Kota Lhoksukon, Aceh Utara.


Mereka menamai group band mereka dengan ‘Black Death’. Awal pembentukan band itu, mereka pesimis mengingat pandangan miring dan tatapan sinis dari masyarakat yang menilai mereka identik dengan pesta narkoba.

Terbentuk dengan enam personel awal, Rudy Abdillah sebagai vocal, Rama sebagai drummer, Tomi dan Rizky Mulyadi sebagai gitaris, serta dua personel lainnya, Samsul Muarif dan Rizki Azhari.

Awalnya, pembentukan band itu hanya iseng-iseng saja tanpa berfikir akan berlanjut untuk jangka panjang.

 “Kami hanyalah pelajar yang memiliki inspirasi musik yang sama, yakni bergenre metal. Tidak ada dorongan moril dari siapa pun, termasuk orangtua. Karena music metal selalu diidentikkan dengan markoba,” ujar Rama.

Sebuah ide muncul dari dua gitaris ‘Black Death’. Mereka diajak mengikuti ajang festival bergengsi (Gigs/parade) seluruh Aceh. Dalam festival itu, keberuntungan memang belum berpihak kepada group band mereka, namun ajang itu menjadi pengalaman yang luar biasa mereka peroleh sekaligus menjadi pemacu semangat.

Dengan semangat itu, mereka mencoba menampik pandangan miring dan cemoohan dari masyarakat, khususnya terkait music Metal yang mereka sukai karena dianggap berisik dan tidak ada aturan.

“Para orangtua tidak memberi izin dengan music yang kami geluti. Namun, di saat kami manggung dalam festival band, mereka juga ikut senang dan menyaksikannya,” tutur Rama tersenyum.

“Insya Allah, dalam waktu dekat kita akan merilis single bergenre Heavy Metal, namun berirama santai,” imbuh Tomi.

Perjuangan mereka tidak sia-sia, satu per satu tawaran manggung mulai muncul. Namun itu tetap membutuhkan pengorbanan. Pasalnya, Black Death kerap tampil di sekolah-sekolah yang mengundang mereka dengan mencuri waktu pelajaran, karena tidak mengantongi izin dari pihak sekolah, yakni SMA Negeri 3 Putra Bangsa Lhoksukon.

Seiring dengan berputarnya waktu, satu per satu personel mulai melanjutkan studinya ke jenjang yang lebih tinggi, yakni Universitas.

“Dengan personel yang tidak lengkap, kami kembali pesimis. Awal 2010 lalu, kami putuskan untuk membentuk komunitas music metal. Kala itu kami tidak menyangka, respon yang kami terima cukup baik. Anggota terus bertambah, hingga kini mulai mencapai 100 anggota,” kata Rama.

Bahkan, mereka juga bergabung dengan komunitas seniman dan musisi metal B.O.C, dalam satu genre komunity yang diberi nama ‘Lhoksukon Undergroung’.

“Kini kami juga mencoba maju kembali dengan personel yang baru,” ucapnya.

Hampir setiap Minggu sore, mereka ngumpul bareng di depan SD Negeri 2 Lhoksukon. Tetapi diakui sangat sulit untuk berkumpul utuh, karena banyak yang sedang kuliah di luar kota.

“Awalnya kami ngumpul di salah satu Café yang ada di Lhoksukon. Namun, karena menjadi pusat perhatian berpindah di lapangan terbuka. Itu membuat kami lebih leluasa, meski tak luput dari perhatian masyarakat,” imbuh Rudy.

Saat ditanyai tanggapannya tentang penyalahgunaan narkotika, Rama menjawab, mereka sepakat tidak ada minum-minuman keras atau mabuk-mabukan. Mencintai metal bukan berarti mencintai narkoba,” Ucap mereka serentak dengan suara lantang.

0 komentar:

Posting Komentar

kursor

Link Sumber : http://info-mini.blogspot.com/2012/04/cara-merubah-kursor-di-blog.html#ixzz1wIvGYTxs
Diberdayakan oleh Blogger.

Popular Posts

Blogger templates

BUKU TAMU

music player

Get Free Music at www.divine-music.info
Get Free Music at www.divine-music.info

Free Music at divine-music.info

Copyright © 2012 RoembLoGk SinjaiTemplate by : UrangkuraiPowered by Blogger.Please upgrade to a Modern Browser.